Sebuah hot dog adalah makanan yang terdiri dari sosis yang diletakkan di antara iris roti lunak (bun), biasanya sosis yang digunakan adalah sosis wiener atau sosis frankfurter ke dua sosis akan dijelaskan detail di pembahasan artikel lain di eresep, sisi dalam roti di berikan bumbu atau saus mustard, mayones, keju, atau saus variasi lainnya, dan garnish umumnya yang dipakai adalah bawang, kubis, jalapeos, cabai, keju parut, zaitun, dan masih banyak lagi.
sosis wiener atau sosis frankfurter secara budaya diimpor dari Jerman, sosis ini pertama kali diciptakan oleh orang Jerman pada tahun 1800 an. Mereka berinovasi dengan membuat sosis yang berukuran lebih langsing, pipih dan panjang, berbeda dari sosis biasanya yang cenderung buntal dan tambun. Selain itu, sosis ini juga memiliki sarung yang tipis. Isiannya adalah daging cincang yang sudah diberi banyak bumbu dan kemudian diasapi.
Dulunya sosis hot dog ini hanya dikonsumsi begitu saja, atau tanpa roti. Seiring berjalannya waktu banyak orang Jerman yang bermigrasi ke Amerika. Pada tahun 1860an inilah orang-orang Amerika mulai mengenal "dachshund sausages" dan menjadi populer di Amerika Serikat. Makanan ini menjadi makanan jalanan kelas pekerja di Amerika serikat, dijual di stan dan gerobak .Hot dog menjadi terkait erat dengan bisbol dan budaya Amerika . Meskipun secara khusus berhubungan dengan Kota New York dan masakannya , hot dog akhirnya menjadi ada di mana-mana di seluruh Amerika serikat selama abad ke-20.
Di Amerika Serikat, istilah "hot dog" mengacu pada sosis itu sendiri dan kombinasi sosis dan roti. Banyak nama panggilan yang berlaku untuk keduanya telah muncul selama bertahun-tahun, termasuk frankfurter, frank, wiener, weenie, coney , dan red hot. Setiap tahun, orang Amerika mengonsumsi 20 miliar hot dog. Sedangkan Di sebagian besar dunia, "hot dog" dikenal sebagai sosis dalam roti, tetapi jenisnya sangat bervariasi.
Meskipun hot dog dimasak selama pembuatan, tetap disarankan agar hot dog dipanaskan hingga suhu internal setidaknya 75° C sebelum dikonsumsi. Kebanyakan hot dog tinggi lemak dan garam dan memiliki pengawet natrium nitrat dan natrium nitrit, yang merupakan kontributor bahan kimia yang mengandung nitrat yang diklasifikasikan sebagai karsinogen kelompok 1 oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) , meskipun hal ini telah diperdebatkan. Masalah kesehatan ini telah mengakibatkan produsen menawarkan lini produk alternatif yang terbuat dari kalkun dan ayam, dan franks yang tidak diawetkan, rendah sodium, dan "alami". Hot dog memiliki kadar karsinogenik heterosiklik amine (HCA) yang relatif rendah dibandingkan dengan jenis produk daging siap saji lainnya karena diproduksi pada suhu rendah.
Buat Review dan Rating Artikel Hot Dog