Tanaman ini sangat dikenal luas pada berbagai kalangan masyarakat di berbagai daerah. Sehingga memiliki bermacam-macam nama daerah, seperti di Jawa Tengah dikenal sebagai mrica, Jawa Barat pedes. Kalimantan sahang, Madura sekang, dan lainnya.
ASAL USUL DAN PENYEBARAN
Tanaman ini ditemukan tumbuh secara liar di hutan-hutan sekitar Malabar sampai Ghat Barat negara India dan dikenal luas di India pada tahun 100-400 Masehi. Sejalan dengan perkembangan zaman dan kebutuhan akan lada di pasar dunia, tanaman ini semakin berkembang dan menyebar ke luar India. Negara-negara yang mengembangkan tanamanan lada antara lain Indonesia, Brasil, Malaysia, Thailand, Srilanka, dan Madagaskar.
Tanaman lada mulai masuk ke Indonesia sekitar tahun 1547 atau pada abad ke 16 dibawa oleh koloni Hindu dari India yang kemudian membuat perkebunan di daerah Cirebon. Pada masa penjajahan daerah ini merupakan sentra produksi lada yang lama kelamaan mcnyebar ke berbagai daerah lain di Indonesia seperti Sumatera termasuk Bangka dan Belitung, Kalimantan dan Sulawesi.
Pada tahun 1874 Indonesia sudah mulai mengembangkan usaha pertanian lada dalam skala yang besar dengan sentra produksi di daerah Bangka, Belitung dan Lampung. Bangka dan Belitung terkenal sebagai sentra produksi lada putih sedangkan Lampung terkenal sebagai sentra produksi lada hitam.
JENIS
Berdasarkan perbedaan waktu memetik dan proses pengolahannya lada dibedakan menjadi 3 macam yaitu:
1. Lada Hijau
Sebenarnya lada hijau adalah lada yang dipetik saat belum terlalu tua dan warnanya masih kehijauan. Dijual dalam bentuk kering, segar dan direndam dalam larut an bumbu. Lezat untuk bumbu hidangan ayam ataupun seafood. Lada yang dipetik dipertahankan dalam bentuk basah dalam air asin dan cuka, dibekukan atau dikeringkan. Lada hijau yang dikeringkan mempunyai warna hijau yang segar, lembut dan padat. Pengeringan yang balk adalah dengan temperatur rendah. Lada hijau beku dibuat dengan cara mendinginkan pada pendingin yang dibuat dari kuningan. Proses pembuatan lada hijau yang dikemas dalam kaleng diawali dengan proses pencucian lada mentah kemudian dimasukkan kedalam kaleng yang berisi klorid,sodium solusi dengan atau tanpa kadar keasaaman yang ditambahkan. Lada hijau dengan warna hijau segar digemari orangorang Eropa.
2. Lada Putih
Buah lada yang dipanen saat buah lada sudah sangat matang, lalu diproses dengan cara merendam dalam air yang mengalir selama kurang lebih dua minggu dan kemudian di jemur selama tiga hari sehingga kulit luarnya yang berwarna hitam mudah terkelupas dan tinggal bijinya yang putih.
3. Lada Hitam
Buah lada yang ketika dipanen masih setengah matang dan warnanya kemerahan, tanpa direndam dan langsung dikeringkan dengan cara dijemur selama tiga hari.
KOMPOSISI DAN KANDUNGAN GIZI
Kandungan gizi lada antara lain zat besi(Fe), vitamin K, dan mangan. Lada juga mengandung zat-zat piperin, piperidin, pati. protein. lemak, asam-piperat, chavisin dan minyak terbang (felanden, kariolilen, terpen-terpen). Mempunyai sifat kimia pedas dan beraroma sangat khas. Lada mengandung beberapa jenis zat yang sangat bermanfaat bagi manusia. Beberapa jenis zat tersebut ada yang jarang ditemui pada buah ataupun umbi tanaman lain, yakni eteris, resin dan alkaloid (piperin). Eteris adalah sejenis minyak yang dapat memberikan aroma sedap dan rasa enak bila digunakan sebagai bumbu masakan. Resin adalah zat yang dapat memberikan aroma harum dan khas bila dipakai sebagai bumbu atau parfum. Sedangkan alkaloid (piperin) adalah sejenis zat yang dapat disamakan dengan nikotin, arecoline dan conicine yang akan berdampak negatif jika dikonsumsi secara berlebihan.
MANFAAT LADA
Beberapa manfaat lada adalah sebagai berikut:
1. Bumbu masakan
Seperti diketahui lada merupakan salah satu bumbu masakan yang sering digunakan dalam kuliner Indonesia. Di Rumah tangga, restoran, warung makan, bahkan di industri-industri makanan j ad i seperti pabrik mi dan nugget, lada original sering digunakan sebagai bumbu masakan. Lada selain berfungsi sebagai penyedap rasa dan aroma, juga memiliki rasa pedas. Bila cabai hanya menimbulkan rasa pedas, lada selain pedas juga ada rasa dan aroma lain sehingga masakan menjadi lebih lezat dan istimewa. Hal tersebut disebabkan karena kandungan resin, piperin, amidon, yang ada pada lada tetapi tidak ada pada jenis-jenis cabai.
2. Obat
Lada juga dimanfaatkan sebagai bahan campuran pembuatan obat, baik obat tradisional maupun obatobatan modern. Dosis yang digunakan dalam pembuatan obatobatan berbeda-beda, tergantung pada jenis obat yang akan dibuat. Untuk obat tradisional biasanya menggunakan lada dengan dosis yang sedikit dan dalam bentuk bubuk, sedang obat-obatan yang dikemas secara modern biasanya berbentuk tablet atau bubuk yang dikemas dalam kapsul. Salah saw jenis obat berbentuk salep biasanya juga mengandung lada. Balsem atau obat gosok menggunakan lada dalam dosis lebih banyak dibanding obat jenis lain karena balsem memerlukan
bahan panas dan pedas yang lebih banyak. Aroma dan rasa pedas dari lada hitam ternyata paling tajam dibandingkan jenis lada lainnya. Lada juga merupakan rempah yang bernilai tinggi karena dapat meningkatkan sekresi atau pengeluaran asam hidroldorik yang berguna untuk meningkatkan fungsi pencernaan. Dengan demikian lada juga bersifat anti diare, mengobati perut kembung dan sembelit. Lada hitam juga berfungsi sebagai peluruh kencing dan meningkatkan produksi keringat. Memiliki efek anti bakteri dan anti oksidan. Merangsang terpecahnya sel-sel lemak sehingga dapat menjaga tubuh tetap Iangsing. Melancarkan menstruasi. meredakan serangan asma, meringankan gejala rematik. dan menyembuhkan rasa sakit kepala.
3. Minuman dan penghangat tubuh
Lada dimanfaatkan masyarakat Eropa dan daerah Kutub untuk membuat minuman, baik minuman beralkohol maupun non alkohol yang berfungsi sebagai penghangat tubuh. yaitu berfungsi untuk menjagi suhu tubuh agar tetap normal, meskipun suhu udara kurang dari 0 derajat celcius.
4. Pembuatan parfum
Lada yang dimanfaatkan sebagai parfum hanya lada hitam karena lada ini masih memiliki kulit luar yang mengandung resin untuk disuling dan diambil minyaknya. Minyak hasil penyulingan tersebut beraroma mcrangsang dan eksklusif sehingga digunakan sebagai bahan dasar/bibit pembuatan parfum.
Dalam pembuatan parfum minyak lada dicampur dengan bahan-bahan lain yang diperlukan sehingga memenuhi syarat sebagai parfum.
Pada umumnya, parfum minyak lada dikenal sebagai produk yang mahal dan eksklusif, yang diperuntukkan bagi golongan masyarakat menengah ke atas.
Buat Review dan Rating Artikel Lada