Di daerah Banyumas, Jawa Tengah ada satu jenis tempe yang sangat disukai masyarakat kerena konon katanya mempunyai rasa yang sangat cocok dengan lidah orang setempat, dan harganya terjangkau. Namun ternyata tempe bongkrek ini terbukti telah menelan banyak korban sebagai akibat keracunan. Sehingga pemerint ah dengan tegas mengeluarkan larangan pembuatan tempe bongkrek, dilengkapi sanksi bagi yang melanggarnya. Pada kenyataanya sampai saat ini masih saja ada pihak-pihak yang tetap sembunyi-sembunyi membuatnya.
Berikut ulasan agar masyarakat memahami bahaya yang ditimbulkan tempe bongkrek. Bahan dasar tempe bongkrek yaitu bungkil kelapa atau ampas kelapa yang merupakan limbah produksi pembuatan minyak kelapa. Seperti pembuatan tempe yang lain, tempe bongkrek dibuat dengan proses fermentasi oleh kapang Rhizopus sp. Sebetulya bila pembuatan tempe tersebut tidak terkontaminasi oleh mikroorganisme berbahaya, tempe bongkrek layak dimakan. Yang menjadi persoalan adalah adanya kontaminasi saat membuat yaitu masuknya bakteri pseudomonas cocovenenans atau Burkholderia gladioli pathovar cocovenenans yang mengeluarkan enzim yang mampu menghidrolisa lemak-lemak yang ada pada bahan bakunya sehingga meng hasilkan toksoflavin dan asam bongkrek yang sangat beracun dan mematikan bagi siapa saja yang mengonsumsinya. Racun-racun tadi tidak mati dan tidak rusak sekalipun dalam suhu di atas 100°C balk itu dimasak sebagai sayur maupun digoreng.
Asam bongkrek adalah racun pernafasan yang lebih ganas dari sianida. Sebenarnya tempe bongkrek yang sudah terkontaminasi dapat dikenali dari warnanya yang jauh lebih kuning dan baunya yang lebih menyengat dan adanya rasa pahit.
Gejala keracunan tempe bongkrek timbul 12-48 jam setelah mengkonsumsi tempe bongkrek yang terkontaminasi. Gejala awal keracunan atau intoksikasi antara lain, badan lemah, kepala pusing, terasa mau muntah, sesak nafas, susah menelan bahkan sulit bicara dan akhirnya nyawa tidak dapat diselamatkan.
Pertolongan pertama yang harus dilakukan bila seseorang keracunan tentu saja pergi ke puskesmas terdekat, kedokter bahakan ke rumah sakit. Mengatasinya biasanya dengan memberikan obat pencahar untuk mengeluarkan seluruh makanan yang sudah masuk ke lambung. Kemudian juga diberi obat anti toksin dan bila sudah parah biasanya diinfus dengan pemberian glukosa dan garam fisiologis.
Oleh karena itu meskipun tempe bongkrek harganya relatif murah dan sangat enak sebaiknya jangan ambil resiko. Hindari dan jangan coba-coba untuk mengonsumsinya dalam situasi apapun.
Berikut ulasan agar masyarakat memahami bahaya yang ditimbulkan tempe bongkrek. Bahan dasar tempe bongkrek yaitu bungkil kelapa atau ampas kelapa yang merupakan limbah produksi pembuatan minyak kelapa. Seperti pembuatan tempe yang lain, tempe bongkrek dibuat dengan proses fermentasi oleh kapang Rhizopus sp. Sebetulya bila pembuatan tempe tersebut tidak terkontaminasi oleh mikroorganisme berbahaya, tempe bongkrek layak dimakan. Yang menjadi persoalan adalah adanya kontaminasi saat membuat yaitu masuknya bakteri pseudomonas cocovenenans atau Burkholderia gladioli pathovar cocovenenans yang mengeluarkan enzim yang mampu menghidrolisa lemak-lemak yang ada pada bahan bakunya sehingga meng hasilkan toksoflavin dan asam bongkrek yang sangat beracun dan mematikan bagi siapa saja yang mengonsumsinya. Racun-racun tadi tidak mati dan tidak rusak sekalipun dalam suhu di atas 100°C balk itu dimasak sebagai sayur maupun digoreng.
Asam bongkrek adalah racun pernafasan yang lebih ganas dari sianida. Sebenarnya tempe bongkrek yang sudah terkontaminasi dapat dikenali dari warnanya yang jauh lebih kuning dan baunya yang lebih menyengat dan adanya rasa pahit.
Gejala keracunan tempe bongkrek timbul 12-48 jam setelah mengkonsumsi tempe bongkrek yang terkontaminasi. Gejala awal keracunan atau intoksikasi antara lain, badan lemah, kepala pusing, terasa mau muntah, sesak nafas, susah menelan bahkan sulit bicara dan akhirnya nyawa tidak dapat diselamatkan.
Pertolongan pertama yang harus dilakukan bila seseorang keracunan tentu saja pergi ke puskesmas terdekat, kedokter bahakan ke rumah sakit. Mengatasinya biasanya dengan memberikan obat pencahar untuk mengeluarkan seluruh makanan yang sudah masuk ke lambung. Kemudian juga diberi obat anti toksin dan bila sudah parah biasanya diinfus dengan pemberian glukosa dan garam fisiologis.
Oleh karena itu meskipun tempe bongkrek harganya relatif murah dan sangat enak sebaiknya jangan ambil resiko. Hindari dan jangan coba-coba untuk mengonsumsinya dalam situasi apapun.
Buat Review dan Rating Artikel Tempe bongkrek bahaya untuk dikonsumsi