Lamongan, kota yang kaya akan kuliner, menghadirkan beragam sajian lezat yang selalu memanjakan lidah para penikmatnya. Di antara hidangan-hidangan ikonik seperti sego boran, pecel lele, dan soto, terdapat satu menu yang istimewa dan menjadi trade mark khas Lamongan, yaitu tahu campur.
Desa Padenganploso, yang terletak di wilayah Kecamatan Pucuk, menjadi pusat kejayaan tahu campur. Cerita awal mula hidangan tahu campur ini bermula dari para warga desa yang menjadi juru masak bagi penjajah Belanda saat masa penjajahan di Indonesia. Rasa tahu campur yang mereka sajikan ternyata cocok dengan selera Belanda.
Sejak saat itu, tahu campur menjadi semakin terkenal dan menyebar ke seluruh Nusantara. Banyak warga Desa Padenganploso yang menjadikan penjualan tahu campur sebagai mata pencaharian utama mereka.
Sejarah panjang ini membuat hampir 90 persen kepala keluarga di desa ini menjadi pedagang tahu campur. Ini menjadi bukti betapa pentingnya hidangan ini dalam kehidupan masyarakat Lamongan.
Tahu campur adalah hidangan yang kaya rempah dan beragam bahan seperti daging sapi kenyal, kikil sapi, tahu goreng, perkedel singkong, tauge segar, selada, mi kuning, dan kerupuk udang. Semua bahan ini diracik dengan cermat sehingga menghasilkan hidangan yang lezat dan menggugah selera.
Pada Tanggal 4 September 2023, Bupati Lamongan Yuhronur meresmikan Desa Padenganploso sebagai pusat kuliner tahu campur atau "bumi tahu campur". Baginya, ini adalah langkah penting dalam memelihara potensi kuliner khas Lamongan, termasuk tahu campur, yang harus dijaga dan dilestarikan.
Dalam peresmian tersebut, Desa Padenganploso diberikan gelar sebagai bumi tahu campur karena sebagian besar penduduknya menjadi pedagang tahu campur.
Kepala Desa Padenganploso, Sokhib, juga berbagi rahasia dibalik kelezatan tahu campur Lamongan yang sangat disukai oleh banyak orang. Salah satu yang membuat tahu campur Lamongan begitu spesial adalah petis udang yang dicampur dengan gula merah.
Festival Tahu Campur Padenganploso 2023 adalah acara perdana dan akan menjadi acara tahunan. Acara ini berlangsung selama satu hari dengan menyediakan 3.000 porsi tahu campur gratis untuk masyarakat. Sebuah perayaan kuliner yang tak hanya menggugah selera, tetapi juga mempererat kebersamaan dalam memelihara warisan kuliner Lamongan yang istimewa.
Buat Review dan Rating Artikel Kuliner dari Lamongan: Menyelusuri Sejarah Tahu Campur