Jika Anda melancong ke Kota Manado, jangan lupa jalan-jalan ke Kalase. Daerah wisata pantai yang menarik ini memang menjadi kebanggaan masyarakat Minahasa dan Manado. Pasalnya, objek wisata di perbatasan Manado-Minahasa itu memiliki panorama alam yang indah.
Dari kawasan Pantai Kalase, misalnya, pengunjung bisa menyaksikan nelayan yang memancing ikan tak berapa jauh dari pinggir pantai. Air Pantai Kalase juga tampak bening di pagi hari atau pada saat-saat perairan pantai sedang tidak berombak. Dalam cuaca yang tenang, ikan hias beragam warna dan bentuk juga mudah terlihat di antara ikan-ikan belanak, barakuda, kerapu, ikan kuwe, dan kepiting rajungan yang berenang di sela-sela batu karang dan pasir laut.
Jika pandangan diarahkan beberapa mil ke lepas pantai, akan terlihatlah gunung laut Manado Tua. Kabarnya, di situlah dahulu warga Manado berdomisili sebelum akhirnya mendapatkan lokasi permukiman yang jauh lebih subur dan nyaman di Minahasa dan Manado sekarang.
Dan, yang lebih menarik, saat ini hampir di sepanjang Pantai Kalase berdiri rumah-rumah makan ikan bakar. Warung ikan bakar Kawanua adalah salah satu warung makan ikan bakar yang banyak dikunjungi wisatawan jika melancong ke Kalase, Manado.
Di tempat itulah wartawan Suara Karya menyaksikan beberapa pejabat tinggi dari Departemen Luar Negeri serta Departemen Kebudayaan dan Pariwisata menikmati ikan bakar, Senin keempat Maret lalu.
"Kami kemari hanya untuk makan ikan bakar. Kami dikabari, kalau mau makan ikan bakar yang segar saat berada di Manado, datanglah ke Kalase. Ternyata, ikan bakar di Kalase memang sadaaap. Benar-benar luar biasa. Ikan cakalang bakar, misalnya, ternyata kalau masih segar terasa agak manis, ya," ujar Sarjono, Direktur Informasi dan Media Departemen Luar Negeri.
Kontan saja, begitu mendengar cerita Sarjono, Surya Dharma dan Turman Siagian dari Pusat Informasi dan Humas Depbudpar yang juga memesan ikan cakalang dan ayam-ayaman untuk dipanggang, buru-buru mengingatkan pelayan rumah makan bahwa mereka sudah sangat lapar, ingin segera makan ikan bakar.
Begitu ikan yang dipesan sudah dihidangkan di atas meja dan segera dinikmati, Turman Siagian langsung mengacungkan jempolnya dan mengatakan ikan bakar di Kalase memang enak. Hanya dilengkapi sambal tomat yang dibuat dadakan, Surya Dharma bahkan hanya memakan ikan, sedangkan nasi yang dipesannya tak disentuh. "Ikan di sini baru sekali mati. Jadi, nikmatnya terasa saat dibakar. Itu yang membuat saya ketagihan makan ikan bakar di sini. Sedap memang," puji Surya Dharma lagi.
Pejabat dari Deplu dan Depbudpar-yang ke Manado dalam rangka meninjau persiapan akhir pelayanan bidang media dan humas World Ocean Conference (WOC) dan Coral Triangle Initiative (CTI) Summit pada 11-15 Mei mendatang-itu pun menyarankan kepada para wisatawan, jika berkunjung ke Manado, jangan lupa makan ikan bakar di Kalase. "Banyak makan ikan yang dibakar bisa mengurangi risiko penyakit jantung," tutur Surya Dharma.
Ikan yang disediakan untuk dibakar antara lain cakalang, ayam-ayaman, kerapu, baronang, kakap merah, belanak besar, pari, tenggiri, dan ikan kuwe. Rata-rata ikan dijual dengan harga terjangkau. "Sambil makan ikan bakar, melihat pemandangan alam perairan Kalase, wah... nyaman sekali," kata Surya Dharma. Turman Siagian pun mengamini penuturan atasannya itu. (Ami Herman)
Dari kawasan Pantai Kalase, misalnya, pengunjung bisa menyaksikan nelayan yang memancing ikan tak berapa jauh dari pinggir pantai. Air Pantai Kalase juga tampak bening di pagi hari atau pada saat-saat perairan pantai sedang tidak berombak. Dalam cuaca yang tenang, ikan hias beragam warna dan bentuk juga mudah terlihat di antara ikan-ikan belanak, barakuda, kerapu, ikan kuwe, dan kepiting rajungan yang berenang di sela-sela batu karang dan pasir laut.
Jika pandangan diarahkan beberapa mil ke lepas pantai, akan terlihatlah gunung laut Manado Tua. Kabarnya, di situlah dahulu warga Manado berdomisili sebelum akhirnya mendapatkan lokasi permukiman yang jauh lebih subur dan nyaman di Minahasa dan Manado sekarang.
Dan, yang lebih menarik, saat ini hampir di sepanjang Pantai Kalase berdiri rumah-rumah makan ikan bakar. Warung ikan bakar Kawanua adalah salah satu warung makan ikan bakar yang banyak dikunjungi wisatawan jika melancong ke Kalase, Manado.
Di tempat itulah wartawan Suara Karya menyaksikan beberapa pejabat tinggi dari Departemen Luar Negeri serta Departemen Kebudayaan dan Pariwisata menikmati ikan bakar, Senin keempat Maret lalu.
"Kami kemari hanya untuk makan ikan bakar. Kami dikabari, kalau mau makan ikan bakar yang segar saat berada di Manado, datanglah ke Kalase. Ternyata, ikan bakar di Kalase memang sadaaap. Benar-benar luar biasa. Ikan cakalang bakar, misalnya, ternyata kalau masih segar terasa agak manis, ya," ujar Sarjono, Direktur Informasi dan Media Departemen Luar Negeri.
Kontan saja, begitu mendengar cerita Sarjono, Surya Dharma dan Turman Siagian dari Pusat Informasi dan Humas Depbudpar yang juga memesan ikan cakalang dan ayam-ayaman untuk dipanggang, buru-buru mengingatkan pelayan rumah makan bahwa mereka sudah sangat lapar, ingin segera makan ikan bakar.
Begitu ikan yang dipesan sudah dihidangkan di atas meja dan segera dinikmati, Turman Siagian langsung mengacungkan jempolnya dan mengatakan ikan bakar di Kalase memang enak. Hanya dilengkapi sambal tomat yang dibuat dadakan, Surya Dharma bahkan hanya memakan ikan, sedangkan nasi yang dipesannya tak disentuh. "Ikan di sini baru sekali mati. Jadi, nikmatnya terasa saat dibakar. Itu yang membuat saya ketagihan makan ikan bakar di sini. Sedap memang," puji Surya Dharma lagi.
Pejabat dari Deplu dan Depbudpar-yang ke Manado dalam rangka meninjau persiapan akhir pelayanan bidang media dan humas World Ocean Conference (WOC) dan Coral Triangle Initiative (CTI) Summit pada 11-15 Mei mendatang-itu pun menyarankan kepada para wisatawan, jika berkunjung ke Manado, jangan lupa makan ikan bakar di Kalase. "Banyak makan ikan yang dibakar bisa mengurangi risiko penyakit jantung," tutur Surya Dharma.
Ikan yang disediakan untuk dibakar antara lain cakalang, ayam-ayaman, kerapu, baronang, kakap merah, belanak besar, pari, tenggiri, dan ikan kuwe. Rata-rata ikan dijual dengan harga terjangkau. "Sambil makan ikan bakar, melihat pemandangan alam perairan Kalase, wah... nyaman sekali," kata Surya Dharma. Turman Siagian pun mengamini penuturan atasannya itu. (Ami Herman)
Buat Review dan Rating Artikel Ikan Bakar di Kalase, Manado Sadaaap