Hidangan Tanah Rencong yang pedas dan sarat bumbu kelezatannya khas. Rahasianya terletak pada daun salam koja dan asam sunti.
APA YANG ISTIMEWA DART HIDANGAN ACEH? Selain sarat bumbu, rasa masakannya pun khas, karena banyak menggunakan daun salam koja dan kelapa parut sangrai yang ditumbuk. Daun salam koja lebih dikenal oleh masyarakat Aceh dengan sebutan daun temurui, sedangkan orang Barat mengenalnya sebagai curry leaf, karena memang banyak digunakan untuk jenis masakan curry atau gulai bersantan yang sarat bumbu. Daun ini memberikan aroma khas pada setiap hidangan Aceh. Penasaran ingin mencobanya?
Chalita, restoran Indonesia, bisa jadi pilihan. Beragam hidangan dari negeri Serambi Mekah dapat dinikmati di sini. Bersantap dengan nasi putih ditemani Tumis Eungket Sure, lauk yang terbuat dari ikan tongkol asal Pidie dengan bumbu yang pekat dan tajam, sungguh nikmat.
Pilihan lain? Manuk Boh Jantung, daging ayam yang dipadukan dengan jantung pisang muda, atau Gulai Tie Reboh (tie dibaca sie), daging sapi empuk berkuah asam yang segar dan gurih dengan bumbu rempah daun, aromanya sedap, menggoda selera santap!
Selain daun temurui, asam sunti (belimbing wuluh yang dikeringkan) juga menjadi bumbu yang sering digunakan dalam masakan Aceh. Tambahan bumbu ini biasa digunakan untuk sup Udang Asam Keung Rasanya, asam dan segar. Jangan lupa, memesan / Bolt Timun untuk menemani Anda bersantap. Minuman dari mentimun muda serut dan gula tebu ini sangat menyegarkan, memberi keseimbangan rasa setelah menyantap hidangan yang sarat bumbu.
Kalau ingin hidangan tanpa nasi, tapi mengenyangkan, dapat mencicipi Mi Aceh. Ada dua pilihan, Mi Aceh Goreng dan Mi Ace!! Rebus. Bumbu seperti kunyit, cabai merah, dan rempah wangi menghasilkan paduan rasa yang lezat.
Bagi yang hanya ingin mencoba kue-kue khas Aceh, bisa mencicipi Timpan, campuran tepung ketan dan santan dengan isi sarikaya, yang dibungkus daun mirip jajanan otak-otak. Kue yang satu ini enak disantap bersama Tape Broth, tapai yang terbuat dari beras putih, dibungkus daun pisang, dan berbentuk limas. Biasanya disajikan dengan air tebu dan pulut.
Kalau suka yang asin clan gurih, ada martabak tapi tanpa kulit, mirip omelet, diameternya sekitar 8 - 10 cm. Enak disantap dengan acar bawang merah, mentimun, dan cabai rawit. Cukup menggoda, bukan? Oh ya, mereka juga menyediakan jasa layanan pesan-antar
APA YANG ISTIMEWA DART HIDANGAN ACEH? Selain sarat bumbu, rasa masakannya pun khas, karena banyak menggunakan daun salam koja dan kelapa parut sangrai yang ditumbuk. Daun salam koja lebih dikenal oleh masyarakat Aceh dengan sebutan daun temurui, sedangkan orang Barat mengenalnya sebagai curry leaf, karena memang banyak digunakan untuk jenis masakan curry atau gulai bersantan yang sarat bumbu. Daun ini memberikan aroma khas pada setiap hidangan Aceh. Penasaran ingin mencobanya?
Chalita, restoran Indonesia, bisa jadi pilihan. Beragam hidangan dari negeri Serambi Mekah dapat dinikmati di sini. Bersantap dengan nasi putih ditemani Tumis Eungket Sure, lauk yang terbuat dari ikan tongkol asal Pidie dengan bumbu yang pekat dan tajam, sungguh nikmat.
Pilihan lain? Manuk Boh Jantung, daging ayam yang dipadukan dengan jantung pisang muda, atau Gulai Tie Reboh (tie dibaca sie), daging sapi empuk berkuah asam yang segar dan gurih dengan bumbu rempah daun, aromanya sedap, menggoda selera santap!
Selain daun temurui, asam sunti (belimbing wuluh yang dikeringkan) juga menjadi bumbu yang sering digunakan dalam masakan Aceh. Tambahan bumbu ini biasa digunakan untuk sup Udang Asam Keung Rasanya, asam dan segar. Jangan lupa, memesan / Bolt Timun untuk menemani Anda bersantap. Minuman dari mentimun muda serut dan gula tebu ini sangat menyegarkan, memberi keseimbangan rasa setelah menyantap hidangan yang sarat bumbu.
Kalau ingin hidangan tanpa nasi, tapi mengenyangkan, dapat mencicipi Mi Aceh. Ada dua pilihan, Mi Aceh Goreng dan Mi Ace!! Rebus. Bumbu seperti kunyit, cabai merah, dan rempah wangi menghasilkan paduan rasa yang lezat.
Bagi yang hanya ingin mencoba kue-kue khas Aceh, bisa mencicipi Timpan, campuran tepung ketan dan santan dengan isi sarikaya, yang dibungkus daun mirip jajanan otak-otak. Kue yang satu ini enak disantap bersama Tape Broth, tapai yang terbuat dari beras putih, dibungkus daun pisang, dan berbentuk limas. Biasanya disajikan dengan air tebu dan pulut.
Kalau suka yang asin clan gurih, ada martabak tapi tanpa kulit, mirip omelet, diameternya sekitar 8 - 10 cm. Enak disantap dengan acar bawang merah, mentimun, dan cabai rawit. Cukup menggoda, bukan? Oh ya, mereka juga menyediakan jasa layanan pesan-antar
Buat Review dan Rating Artikel Chalita, restoran Indonesia