Bakmi Kadin (Yogyakarta)

Bila ke Yogya, jangan hanya menyantap gudeg. Cicipilah bakmi Jawa yang sudah ada sejak tahun 1947 ini.
BANYAK ORANG MEMBICARAKAN Bakmi Kadin sebagai salah satu tempat santap yang pantas didatangi. selepas maghrib, kedai yang tak pernah libur ini. Masih belum ramai.Tapi, menjelang pukul 19.00, satu per satu tamu mulai berdatangan, dan memenuhi kedai Suasana bertambah ramai ketika sekelompok pengamen masuk dan mendendangkan lagu-lagu Jawa berirama keroncong. Suasana Yogya pun terasa semakin kental.
Sambil menikmati alunan musik keroncong, menyantap bakmi godok (rebus). Cita rasa kaldu pada kuahnya terasa gurih. Mungkin karena menggunakan kaldu ayam kampung.Tidak amis, meskipun telur yang digunakan sebagai orak arik dari telur bebek, yang biasanya lebih amis dari telur ayam. Bakmi godok terasa makin nikmat disantap dengan potongan cabai rawit.

Pilihan menu di kedai ini memang tidak banyak. Hanya bakmi godok, bakmi goreng, serta capcai godok dan capcai goreng. Selain irisan kol dan kekian (seperti otak-otak), pelengkap bakmi bisa divariasikan sesuai selera. Boleh ditambah ampela, balm (ekor ayam), telur muda, sayap ayam, atau kepala ayam. Makin banyak pilihan, harganya pun makin mahal.

Ciri khas bakmi Jawa, selain menggunakan mi telur basah, bahan bakarnya yang menggunakan arang juga menjadi ciri khas lainnya. Asap arang memberi aroma khas pada mi yang diolah."Kami memakai jenis arang termahal," Rochadi, sang pemilik, membuka rahasia. "Keistimewaan arang dari kayu sambi ini jika sudah menjadi bara tidak ada bunga api, dan abunya tidak beterbangan. Panasnya pun stabil," tambah Rochadi lagi.
Selain bakmi, jika berkunjung ke sini jangan lupa untuk memesan bajigur, minuman hangat beraroma jahe yang terbuat dari santan dengan campuran kopi, berisi kolang kaling, kelapa muda, dan potongan roti.
Akhirnya saya dapat juga membuktikan pembicaraan orang mengenai kelezatan Bakmi Kadin alias singkatan Kartopawiro-Hasidin, nama masa muda Kartopawiro, si pemilik.